Page Nav

HIDE
GRID_STYLE
FALSE
FADE

Left Sidebar

TO-RIGHT
Breaking News

PM Israel Mengusulkan Pembaharuan Sistem Pertahanan Udara "Iron Dome"

KOMPAS.PAPUA -  Perdana Menteri Israel, Netanyahu, memperkenalkan pembaharuan Sistem Pertahanan Udara "Iron Drone" sebagai antisip...


KOMPAS.PAPUA - Perdana Menteri Israel, Netanyahu, memperkenalkan pembaharuan Sistem Pertahanan Udara "Iron Drone" sebagai antisipasi dan peringatan dini terhadap ancaman agresi Iran dan serangan terhadap instalasi minyak Saudi yang dilakukan oleh Iran baru-baru ini



(kredit foto: REUTERS / AMIR COHEN)

Pada pertemuan kabinet pemerintahan Israel hari Minggu kemarin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengusulkan penambahan besar-besaran sistem pertahanan udara untuk bertahan melawan serangan Iran, terutama rudal jelajah seperti yang digunakan dalam serangan terhadap sebuah fasilitas minyak Saudi bulan lalu.

Bulan lalu, rudal jelajah dan drone peledak digunakan dalam serangan terhadap dua fasilitas di jantung industri minyak Saudi, termasuk fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia.

Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, Prancis, dan Jerman secara terbuka menyalahkan serangan yang dilakukan Iran ini, meski Iran menyangkal keterlibatan dalam serangan itu.

Serangan terhadap kedua fasilitas tersebut mengurangi pasokan minyak mentah Arab Saudi sekitar 5,7 juta barel per hari, atau sekitar 50 persen dari produksinya.

Rencana yang diusulkan oleh Netanyahu akan menelan biaya miliaran shekel. Bagian dari dana proyek akan dialokasikan secara resmi hanya setelah pembentukan pemerintah , dengan asumsi tidak ada pemilihan ketiga.

Dana untuk proyek akan berasal dari pemotongan anggaran dalam proyek-proyek lain dari aparat keamanan, atau dari pemotongan dalam layanan sosial. Menurut saluran KAN, kemungkinan besar dana tersebut berasal dari layanan sosial.

Anggota kabinet hanya diberi tahu Sabtu malam bahwa kabinet akan bertemu hari Minggu, menurut Channel 12.

Laporan-laporan tentang upaya pembunuhan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Qodem Soleimani komandan Pasukan Quds dapat digunakan sebagai alasan untuk melancarkan serangan terhadap Israel.

Pemerintah Iran mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka menggagalkan rencana Arab-Israel untuk membunuh Soleimani.

Hossein Ta'eb, IRGC Intelligence Officer, mengatakan tiga tersangka dari dugaan persekongkolan itu telah ditangkap, sesuai laporan kantor berita Iran Tasnim.

Pertemuan itu diadakan setelah komentar Perdana Menteri Israel selama pengambilan sumpah Knesset ke-22 pada hari Kamis. "Hari ini, kami menghadapi tantangan keamanan yang sangat besar , yang meningkat setiap minggu dan meningkat selama dua bulan terakhir ... Siapa pun yang matanya terbuka dapat melihat bahwa Iran sedang menguat," demikian ditegaskan Netanyahu.

Diterjemahkaan dari jpost.com

No comments