Agus Rawa Kogoya (Tokoh Adat dan Ketua Wilayah Adat Lapago) KOMPAS.PAPUA - Agus Rawa Kogoya, selaku Tokoh Adat dan Ketua Wilayah Adat Lapag...
KOMPAS.PAPUA - Agus Rawa Kogoya, selaku Tokoh Adat dan Ketua Wilayah Adat Lapago Papua, Kabupaten Jayapura, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga Kamtibmas di tanah Papua.
Demikian hal itu dikatakan Kogoya saat ditemui awak media pada Sabtu (17/09/22), di kediamannya yang terletak di kota Jayapura.
"Saya Agus Rawa Kogoya, bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat serta Tokoh Adat lainnya, menghimbau kepada massa aksi yang akan turun pada tanggal 20 September 2022 untuk dapat tetap bersama sama menjaga Kamtibmas," demikian pesan Agus.
Agus berpesan agar pelaksanaan aksi yang akan menurunkan massa dari beberapa Distrik dari Kabupaten Keerom yang direncanakan mulai dari Sentani menuju Kantor Gubernur agar nantinya tidak ada yang anarkis dan membawa alat tajam serta senjata tradisional lainnya.
"KPK menetapkan Bapak Gubernur kami sebagai tersangka korupsi, maka itu kami akan turun untuk membela nama baik Gubernur kami Lukas Enembe," demikian tegas Agus
Sehingga, menurut Agus, kaum intelektual, tokoh adat serta masyarakat, tidak membuat gerakan tambahan yang dapat membuat situasi tidak Kondusif
"Kami meminta tolong aparat TNI dan Pori untuk dapat bersama menjaga situasi keamanan pada saat aksi nanti, karena aksi nanti akan kami tujukan kepada KPK dengan tuntutan bahwa kami tidak puas atau tidak terima dan meminta kepada KPK untuk memberi kesempatan kepada bapak Gubernur melaksanakan tugas sampai akhir jabatannya," demikian tutup Agus Rawa Kogoya. (red)
Editor: JJ Jayapura
Demikian hal itu dikatakan Kogoya saat ditemui awak media pada Sabtu (17/09/22), di kediamannya yang terletak di kota Jayapura.
"Saya Agus Rawa Kogoya, bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat serta Tokoh Adat lainnya, menghimbau kepada massa aksi yang akan turun pada tanggal 20 September 2022 untuk dapat tetap bersama sama menjaga Kamtibmas," demikian pesan Agus.
Agus berpesan agar pelaksanaan aksi yang akan menurunkan massa dari beberapa Distrik dari Kabupaten Keerom yang direncanakan mulai dari Sentani menuju Kantor Gubernur agar nantinya tidak ada yang anarkis dan membawa alat tajam serta senjata tradisional lainnya.
"KPK menetapkan Bapak Gubernur kami sebagai tersangka korupsi, maka itu kami akan turun untuk membela nama baik Gubernur kami Lukas Enembe," demikian tegas Agus
Sehingga, menurut Agus, kaum intelektual, tokoh adat serta masyarakat, tidak membuat gerakan tambahan yang dapat membuat situasi tidak Kondusif
"Kami meminta tolong aparat TNI dan Pori untuk dapat bersama menjaga situasi keamanan pada saat aksi nanti, karena aksi nanti akan kami tujukan kepada KPK dengan tuntutan bahwa kami tidak puas atau tidak terima dan meminta kepada KPK untuk memberi kesempatan kepada bapak Gubernur melaksanakan tugas sampai akhir jabatannya," demikian tutup Agus Rawa Kogoya. (red)
Editor: JJ Jayapura
No comments