Wilhelmus Degey, S.Kom (Ketua KPUD Kabupaten Nabire, Papua) KOMPAS.PAPUA - Menanggapi prediksi pemerintah pusat bahwa Nabire adalah daerah ...
Wilhelmus Degey, S.Kom (Ketua KPUD Kabupaten Nabire, Papua)
KOMPAS.PAPUA - Menanggapi prediksi pemerintah pusat bahwa Nabire adalah daerah rawan konflik dalam menunggu hasil sengketa Pilkada di MK pada 19 Maret nanti, Ketua KPUD Nabire, Wilhelminus Degey, S.Kom., mengatakan bahwa masyarakat Nabire paham demokrasi, karena mampu menciptakan situasi aman hingga kini.
Demikian diungkapkan Degey dalam sebuah forum silahturahmi Coffe Morning yang digelar Polres Nabire pada Rabu (17/03/21), dimana Natalis mengapresiasi apa yang sudah dilakukan masyarakat Nabire dalam menjaga situasi Kamtibmas selama ini.
"Pada prinsipnya kami mengapresiasi kepada kita-kita semua yang mana penilaian pemerintah pusat bahwa nabire adalah daerah rawan, namun kita bisa lihat sampe saat ini situasi masih aman terkendali," demikian ungkap Degey
Dikatakan Degey bahwa situasi yang aman dan terkendali tersebut sesungguhnya menandakan bahwa masyarakat kabupaten Nabire paham demokrasi. "Itu bukti bahwa masyarakat Nabire paham akan Demokrasi," tegasnya.
Dengan kondisi demikian, Degey menghimbau kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Nabire agar terus menjaga kedamaian dan situasi Kamtibmas tersebut di wilayah masing-masing.
"Mari kita hormati dan mendukung keputusan MK yang telah memiliki putusan hukum dan terikat, dan tetap menghimbau kepada masyarakat kita untuk tetap damai dan menjaga SitKamtibmas di wilayah kita," demikian ujar Wihelmus Degey,S.Kom., selaku Ketua KPUD Kabupaten Nabire (Red).
Editor: Nona Papua
No comments