Perwakilan Anggota IPMAPUJA KOMPAS.PAPUA - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya (IPMAPUJA) se Jawa dan Bali, menuntut media online &quo...
Perwakilan Anggota IPMAPUJA
KOMPAS.PAPUA - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya (IPMAPUJA) se Jawa dan Bali, menuntut media online "suarapeduli.com" yang mengatasnamakan Mahasiswa Puncak Jaya untuk menyebarkan berita hoax.
Menurut Ketua IPMAPUJA, atas nama Yoison Kupai, sebagaimana disampaikan kepada media ini via Whatsapp, bahwa media online "Suara Penduli" mengatasnamakan Mahasiswa Puncak Jaya dalam berita yang di rilis pada 10 Maret 2021 dengan judul "Mahasiswa Puncak Jaya Kembali Datangi Kejaksaan Papua Untuk Meminta Hentikan Kasus Dugaan Penyalagunaan Dana Desa Di Puncak Jaya". (klik tulisan ini untuk melihat beritanya: Mahasiswa Puncak Jaya)
Ditegaskan Yoison Kupai dalam pesannya, bahwa demi menjaga nama baik dan harga diri mereka sebagai mahasiswa kaum intelektual, maka ia mewakili rekan Mahasiswa se Jawa dan Bali menolak dengan tegas oknum-oknum yang dengan sengaja mengatas namakan Mahasiswa Puncak Jaya untuk mendatangi kejaksaan di Papua dengan isu dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa.
"Kami meminta agar dihentikan karena tidak mewakili suara mahasiswa," demikian tulis Yoison Kupai selaku Ketua IPMAPUJA.
Senada dengan itu, Demison Telenggen selaku perwakilan senioritas
Mahasiswa Puncak Jaya berharap bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi, karena akan menyebabkan konflik sosial di masyarakat yang pada akhirnya masyarakat yang selalu menjadi korban politik.
"Sudah cukup orang tua dan keluarga kami daerah Kabupaten Puncak Jaya di Mulia menjadi korban dari politik dan isu provokasi seperti ini," ungkap Demison.
Karenanya Demison mewakili seluruh Mahasiswa Puncak Jaya yang berada di Pulau Jawa dan Bali serta seluruh Indonesia, dengan tegas menolak pemberitaan media Suara Peduli yang mengatasnamakan Mahasiswa Puncak Jaya.
"Kami tidak terlibat dalam kedua oknum perpanjangan masalah yang dimaksud," pungkasnya.
Yoison Kupai juga menambahkan bahwa Mahasiswa Puncak Jaya sebagai kaum terpelajar, berkomitmen untuk selalu berdiri Independen dan menjaga Netralitas dalam segala persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Kami mahasiswa berkewajiban memberikan saran atau pemahaman. Bukan intervensi ataupun menghalangi masyarakat dengan siapa pun," tegas Yoison.
Dengan demikian, mewakili permintaan semua mahasiswa anggota IPMAPUJA, baik Yoison dan Demison menegaskan bahwa oknum yang telah merusak nama baik mahasiswa Puncak Jaya harus "MEMINTA MAAF" kepada Mahasiswa Puncak Jaya yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
"Dengan ini kami Mahasiswa Puncak Jaya se - Jayapura (Papua), se - Sulawesi, se - Jawa dan Bali, serta seluruh Indonesia, maupun di luar negeri, menegaskan bahwa berdasarkan dengan aturan main organisasi (AD/ART) yang menegaskan Organisasi Kemahasiswaan kami adalah organisasi berasaskan (SISAL) bukan (POLITIK)," ungkap keduanya.
Oleh sebab itu, lanjut mereka, kami mahasiswa menentang siapapun dia yang demi kepentingan politiknya lalu merusak hubungan sosial antara masyarakat, mahasiswa dan pemerintah.
Maka itu IPMAPUJA merinci pernyataan mereka ke dalam 5 (lima) poin sebagai berikut:
Ditegaskan Yoison Kupai dalam pesannya, bahwa demi menjaga nama baik dan harga diri mereka sebagai mahasiswa kaum intelektual, maka ia mewakili rekan Mahasiswa se Jawa dan Bali menolak dengan tegas oknum-oknum yang dengan sengaja mengatas namakan Mahasiswa Puncak Jaya untuk mendatangi kejaksaan di Papua dengan isu dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa.
"Kami meminta agar dihentikan karena tidak mewakili suara mahasiswa," demikian tulis Yoison Kupai selaku Ketua IPMAPUJA.
Senada dengan itu, Demison Telenggen selaku perwakilan senioritas
Mahasiswa Puncak Jaya berharap bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi, karena akan menyebabkan konflik sosial di masyarakat yang pada akhirnya masyarakat yang selalu menjadi korban politik.
"Sudah cukup orang tua dan keluarga kami daerah Kabupaten Puncak Jaya di Mulia menjadi korban dari politik dan isu provokasi seperti ini," ungkap Demison.
Karenanya Demison mewakili seluruh Mahasiswa Puncak Jaya yang berada di Pulau Jawa dan Bali serta seluruh Indonesia, dengan tegas menolak pemberitaan media Suara Peduli yang mengatasnamakan Mahasiswa Puncak Jaya.
"Kami tidak terlibat dalam kedua oknum perpanjangan masalah yang dimaksud," pungkasnya.
Yoison Kupai juga menambahkan bahwa Mahasiswa Puncak Jaya sebagai kaum terpelajar, berkomitmen untuk selalu berdiri Independen dan menjaga Netralitas dalam segala persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Kami mahasiswa berkewajiban memberikan saran atau pemahaman. Bukan intervensi ataupun menghalangi masyarakat dengan siapa pun," tegas Yoison.
Dengan demikian, mewakili permintaan semua mahasiswa anggota IPMAPUJA, baik Yoison dan Demison menegaskan bahwa oknum yang telah merusak nama baik mahasiswa Puncak Jaya harus "MEMINTA MAAF" kepada Mahasiswa Puncak Jaya yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
"Dengan ini kami Mahasiswa Puncak Jaya se - Jayapura (Papua), se - Sulawesi, se - Jawa dan Bali, serta seluruh Indonesia, maupun di luar negeri, menegaskan bahwa berdasarkan dengan aturan main organisasi (AD/ART) yang menegaskan Organisasi Kemahasiswaan kami adalah organisasi berasaskan (SISAL) bukan (POLITIK)," ungkap keduanya.
Oleh sebab itu, lanjut mereka, kami mahasiswa menentang siapapun dia yang demi kepentingan politiknya lalu merusak hubungan sosial antara masyarakat, mahasiswa dan pemerintah.
Maka itu IPMAPUJA merinci pernyataan mereka ke dalam 5 (lima) poin sebagai berikut:
Pertama. Jangan mengatasnamakan Mahasiswa Puncak Jaya untuk bawa dalam rana politik. Kedua. Jangan mengatasnamakan Mahasiswa demi kepentingan sendiri. Ketiga. Jangan mengatasnamakan Mahasiswa untuk mengorbankan masyarakat Puncak Jaya. Keempat. Jangan mengatasnamakan Mahasiswa demi kepentingan elit - elit politik. Kelima. Kepada oknum yang telah melecehkan nama baik mahasiswa Puncak Jaya yang diliput dalam media "Suara Peduli Com", agar secepatnya menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa Puncak Jaya.
"Sekian Klarifikasi dan Pernyataan kami Mahasiswa Puncak Jaya yang berdomisili di kota Studi se-Jawa dan Bali terkait berita hoax yang diberitakan oleh media online www.suarapeduli.com," demikian ditegaskan Yoison Kupai dan Demison Telenggen mewakili IPMAPUJA, pada Senin, 15 Maret 2021 kepada redaksi KOMPAS.PAPUA. (Red)
No comments